Istilah dalam Dunia Kripto yang Perlu Anda Ketahui Sebagai Investor Pemula

Istilah dalam Dunia Kripto yang Perlu Anda Ketahui Sebagai Investor Pemula

Saat ini kepopuleran investasi crypto memang tidak perlu Anda ragukan lagi. Beragam aset mata uang digital berupa koin dan token kripto ini memang sedang menggeliat serta menjadi salah satu pilihan instrumen investasi di kalangan investor.

Selain itu, sudah banyak pula platform exchange yang menjembatani dan memudahkan Anda untuk berinvestasi aset kripto. Salah satunya adalah Tokenomy, platform exchange kripto yang aman dan terpercaya.

Meski demikian, nyatanya masih banyak juga yang merasa kurang familiar dengan berbagai istilah yang sering dijumpai di dunia kripto. Untuk itu, sebagai pemain pemula (newbie) dunia kripto, sebaiknya Anda juga mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan aset mata uang digital ini, termasuk istilah yang acap kali diucapkan oleh para pemain kripto lainnya.

Sehingga Anda sebagai pemain baru di aset kripto tidak bingung saat diajak ngobrol seputar kripto.

Istilah yang Perlu Diketahui di Dunia Kripto

Istilah yang Perlu Diketahui di Dunia Kripto

Berikut ini adalah beragam istilah dalam dunia kripto yang perlu Anda ketahui sebagai pemain baru atau pemula.

1. Cryptocurrency

Cryptocurrency atau mata uang kripto merupakan uang digital terdesentralisasi yang menggunakan teknologi blockchain. Di dalam transaksinya, mata uang kripto akan menerapkan mekanisme peer-to-peer, yakni dari satu pengguna ke pengguna lain secara langsung tanpa adanya perantara ataupun campur tangan pihak ketiga seperti bank.

2. Blockchain

Blockchain merupakan teknologi baru yang menjadi dasar kehadiran mata uang kripto. Adapun fungsi dari blockchain itu sendiri merupakan penyimpanan data digital yang aman dan terbuka. Dengan kata lain, blockchain dapat diibaratkan sebagai buku besar yang berisi data transaksi kripto yang bisa diakses oleh siapa pun.

3. Altcoin

Altcoin merupakan kepanjangan dari kata “alternatif koin”, di mana altcoin ini umumnya yang mengacu kepada mata uang digital jenis lain selain Bitcoin.

4. Bagholder

Selanjutnya ada istilah bagholder. Istilah ini merupakan sebutan yang ditujukan kepada trader kripto yang gagal keluar saat terjadi pump and dump. Bagholder dapat digambarkan sebagai investor yang merugi akibat memegang aset kripto dengan performa jelek dalam waktu yang lama. Semoga Anda tidak menjadi salah satu bagholder ya!

5. FUD

FUD merupakan kependekan dari Fear, Uncertainty, and Doubt (Ketakutan, Ketidakpastian, dan Keraguan). Dengan kata lain, FUD merupakan strategi investor yang ingin menurunkan harga koin kripto sehingga mereka bisa menyerok (membeli secara besar-besaran) dengan harga murah.

Investor dapat menyebarkan FUD kepada publik sehingga mereka bisa memborong koin di harga rendah.

6. FOMO

Kalau istilah ini mungkin Anda sangat sering menjumpainya. Adapun FOMO merupakan kependekan dari Fear of Missing Out. Istilah ini acap kali ditujukkan kepada investasi kripto pemula yang baru masuk investasi kripto.

Kata FOMO umumnya dipakai untuk menggiring pemain kripto pemula agar mengikuti saran pasar karena takut ketinggalan tren dan kehilangan kesempatan untuk membeli aset kripto.

Banyak orang yang menjadi FOMO dan akhirnya mengalami kerugian (boncos) yang besar.

7. HODL

Istilah selanjutnya adalah HODL. Kata ini sejatinya merupakan plesetan dari kata Hold. Adapun HODL itu sendiri merupakan singkatan dari Hold On for Dear Life.

Di dunia investasi kripto, HODL digunakan sebagai strategi untuk menyimpan atau mempertahankan aset kripto hingga dalam jangkau waktu yang lama agar nilainya semakin naik.

8. Pump & Dump

Istilah pump and dump merupakan strategi yang sering dilakukan investor dalam dunia kripto. Kata PUMP berarti harga sebuah koin kripto akan dinaikkan, sementara itu DUMP berarti harga koin kripto akan dijatuhkan.

9. Staking

Di dunia aset kripto, istilah staking biasanya digunakan oleh seorang pemilik koin atau token kripto yang ingin mendapatkan pasif income dengan cara memvalidasi transaksi atau segala aktivitas yang terjadi di dalam sistem blockchain.

Pemilik aset crypto harus mengunci koinnya terlebih dulu di dalam wallet yang sah dan terpercaya. Adapun aktivitas ini sendiri hanya dapat dilakukan di dalam blockchain yang menggunakan algoritma Proof of Stake (PoS).